
Masih banyak pengguna jalan raya yang kurang peduli akan keselamatan dalam berlalu lintas. Hal ini dapat di lihat pada data kecelakaan lalu lintas dan pelanggaran yang bersumber dari data Korlantas POLRI. Ironisnya korban kecelakaan dan pelaku pelanggaran justru lebih banyak di lakukan oleh usia remaja dan dewasa.
Berkendara membutuhkan kombinasi pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang baik. Hal ini dapat terpenuhi dari perilaku seseorang yang sudah menerapkan defensive dan safety dalam berlalu lintas seperti selalu membawa kelengkapan surat-surat, kelengkapan atribut alat pelindung diri pengendara yaitu helm,sarung tangan,dan juga sepatu, serta mengatur kondisi fisik dan mental orang tersebut, dan juga kondisi kendaraannya.
Pada umumnya kita belajar mengendarai sepeda motor atau mobil dengan cara otodidak. Kita tidak belajar mengenai teknik yang benar, melainkan asalkan bisa melaju di atas sepeda motor atau mobil, kemudian bisa berhenti kita sudah menganggap bahwa kita sudah bisa menggunakan kendaraan tersebut.
Oleh karena itu RDL sangat mendorong program defensive dan safety dalam berlalu lintas menjadi program utama dalam membangun budaya berkeselamatan untuk individu, perusahaan dan masyarakat pada umumnya.